Beranda | Artikel
Hidayah Tafsir Surah Al-Baqarah 272
Rabu, 15 Februari 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Hidayah – Tafsir Surah Al-Baqarah 272 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan Rodja TV pada Selasa, 16 Rajab 1444 H / 7 Februari 2023 M.

Download kajian sebelumnya: Pahala Infak – Tafsir Surah Al-Baqarah 270

Hidayah – Tafsir Surah Al-Baqarah 272

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۗ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

“Bukanlah kewajiban kamu untuk memberi mereka hidayah, akan tetapi Allah memberi hidayah kepada siapa yang Allah kehendaki. Dan apa-apa yang kalian infakkan dari harta, maka itu untuk diri kalian juga sendiri. Dan tidaklah kalian berinfak kecuali hanya mengharapkan ridha Allah semata. Dan tidaklah kalian menginfakkan dari harta kecuali semua akan diberikan kepada kalian pahalanya dan kalian tidak didzalimi sama sekali.” (QS. Al-Baqarah[2]: 272)

Hidayah Taufik

Hidayah yang bersifat taufik itu bukan kewajiban para Rasul. Adapun hidayah yang bersifat ilmu dan bimbingan itu sudah kewajiban para Nabi dan Rasul. Tapi untuk yang sifatnya taufik itu hanya milik Allah saja. Terkadang ada orang yang diberikan oleh Allah hidayah ilmu, tapi tidak diberi oleh Allah hidayah taufik, sehingga dia tidak mengamalkan ilmunya. Tahu tentang kebenaran tapi tidak mau diikuti, tahu tentang sesuatu yang haram tapi malah dilanggar. Ini musibah.

Sebatas menyampaikan ilmu

Seorang insan apabila telah menyampaikan ilmu, maka ia telah berlepas tanggungan di hadapan Allah nanti pada hari kiamat. Karena Allah mengatakan: “Bukan kewajiban kamu untuk memberi mereka hidayah (taufik).” Akan tetapi kewajiban Kamu adalah memberi hidayah yang sifatnya ilmu. Makanya kita hanya bisa memberi ilmu dengan menyampaikan saja, masalah hidayah adalah urusan Allah. Kita hanya ditugaskan untuk menasihati saja. Kalau ternyata orangnya tidak mau menerima nasihat berarti belum dapat hidayah.

Makanya berdakwah itu bukan tujuan kita supaya diikuti banyak orang. Tujuan dakwah adalah hanya menyampaikan saja. Karena sudah kewajiban orang yang berilmu untuk menyampaikan. Adapun kemudian orangnya tidak mau terima, berarti Allah belum memberi padanya hidayah. Tapi bukan berarti kita putus asa.

Semua di tangan Allah

Penetapan bahwa seluruh perkara (baik yang kecil maupun yang besar) semua di tangan Allah. Karena Allah berfirman: “Akan tetapi Allah memberi hidayah kepada siapa yang Allah kehendaki.”

Ada yang diberikan oleh Allah hidayahnya banyak, ada yang diberikan oleh Allah hidayahnya sedikit, ada juga yang tidak diberi hidayah sama sekali. Kenapa Allah memberi ini hidayah tapi yang ini tidak? Tentunya Allah Maha Adil. Allah letakkan itu semua pada tempatnya masing-masing. Dan Allah tahu siapa yang berhak mendapat hidayah, siapa yang tidak berhak dapat hidayah.

Orang kalau tidak berhak dapat hidayah, ketika dikasih hidayah juga bakal disia-siakan. Sebagaimana kita lihat ada orang yang Alhamdulillah dikasih hidayah tapi dia sia-siakan, akhirnya dia kembali lagi kepada masa lalunya yang kelam.

Bantahan terhadap orang-orang qadariyah

Qadariyah mengatakan bahwa semua dengan kehendak manusia, tidak ada campur tangan kehendak Allah. Kalau Jabariyah mengatakan bahwa semua dengan kehendak Allah, adapun manusia tidak punya kehendak.

Adapun Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengatakan bahwa semua memang dengan kehendak Allah, tapi manusia pun diberikan oleh Allah kehendak, dan kehendak manusia mengikuti kehendak Allah ‘Azza wa Jalla. Sebagaimana Allah berfirman:

لِمَن شَاءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ ‎﴿٢٨﴾‏ وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ ‎﴿٢٩﴾‏

“Bagisiapa yang mau di antara kalian untuk istiqamah, silahkan. Tapi tidaklah kalian berkehendak kecuali mengikuti kehendak Allah Rabbul ‘Alamin.” (QS. At-Takwir[81]: 28-29)

Maka ini bantahan terhadap orang Qadariyah. Karena Allah mengatakan: “Akan tetapi Allah memberi hidayah kepada siapa yang Allah kehendaki.” Berarti di sini mengikuti kehendak Allah. Sementara orang Qadariyah mengatakan bahwa perbuatan hamba murni kehendak manusia tanpa campur tangan kehendak Allah.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52694-hidayah-tafsir-surah-al-baqarah-272/